- Istiqomah Nurul Matin/Tasikmalaya/Universitas
Islam Nusantara Bandung
Pertanyaan:
Dalam
materi disebutkan bahwa Allah mensifati al-Qur'an, nah salah satu pointnya
terdapat di point yang ke 13 itu kurang saya pahami dari penulisan " Al - Mushaddiq
(Membenarkan - kitab sebelumnya) QS. Al - Fatir : 31. Maksud dari kitab
sebelumnya itu gimana ya kak?
Jawaban: Al-Qur'an adalah kitab samawi atau kitab langit, selain Al-Qur'an ada juga kitab samawi lainnya yang Allah turunkan pada Rasul-Rasul sebelumnya, seperti Zabur, Taurat, Injil, nah Al-Qur'an adalah kitab terakhir yang membenarkan kitab sebelumnya.
- Narendro Hadiningrat/Banjarmasin
Pertanyaan:
Bagaimana
caranya motivasi kita dalam menghafal al-Qur'an tidak menurun kadang saya disaat
menghafal hari hari berikutnya semangat saya mulai menurun mohon penjelasannya
dan gimana caranya agar menghafal Al-Qur'an menjadi lebih mudah bahkan hafalan
menjadi lebih kuat
Jawaban: Cara memotivasinya dengan mengetahui keutamaan-keutamaan Menghafal Al-Qur'an, seperti hadist Nabi "Sesungguhnya Allah punya keluarga di bumi mereka adalah para penghafal Alquran adalah kaluarga Allah dan orang pilihan-Nya" terkait penjelasan kenapa semangat turut itu adalah bisa jadi karna bisikan syetan, caranya abaikan saja paksakan menghafal jika ada bisikan, atau bisa dengan berwudhu terlebih dahulu sebelum menghafal, untuk hafalan supaya kuat bisa di perkuat dengan cara terus banyak mengulang ayat atau di sebutnya muraja'ah.
- Widi Nur Azzahrah/Kalimantan
Timur/ULM Banjarmasin
Pertanyaan
:
Bagaimana
jika kita tidak mengetahui tentang hukum tajwid secara keseluruhan, apakah itu
termasuk dosa? Tetapi kita hanya mengetahui cara membaca nya saja tenpa
mengerti hukum bacaannya?
Mohon
pencerahannya
Jawaban: coba buka seri kalam Aimmatul Ummah perkataan ibnu taimiyyah di Instagram @ulumul.quran utk lebih lengkapnya, untuk apakah berdosa atau tidak.. tidak mengetahui hukum tapi bisa tartil membaca tidaklah berdosa karna perintah Al-Qur'an dibaca dengan tartil tidak wajib mengetahui hukum, tapi mengetahui hukum lebih baik.
- Baiq Erni Rosita/Lombok
Timur, NTB/MA NW Kembang Kerang
Pertanyaan:
Bagaimana
cara kita agar mendapatkan al-Qur'an? Dan saya pernah mendengar ceramah yang
mengatakan kita tidak akan mendapatkan keindahan al-Qur'an sebelum kita
menyebrangi lautan samudera al-Qur'an, bagaimana kita menyebrangi lautan
samudra al-Qur'an
Jawaban: mendapatkan apa dulu? Karna Al-Qur'an banyak sekali manfaatnya.. ada ketenangan, hidayah, obat, dll, barangkali yg di pahami penjawab menyebrang disana adalah membaca, karna Al-Qur'an diturunkan agar supaya bisa di baca dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, cara mendapatkan apa yang di inginkan adalah dengan sering membacanya dan merenunginya.
- Aulia Indah Sukam/Tenggarong-Kaltim/IAIN
Samarinda
Pertanyaan
:
Dengan
mengamalkan semampunya terhadap sebagian perintah-perintah dan
larangan-larangan Allah, apakah kita sudah termasuk menjadi ahlul Qur'an ? Atau
apakah kita sudah terbebas dari kewajiban mengamalkan isi al-Qur'an ?
Jawaban: mengamalkan semampunya adalah perintah Allah "istaqim kama umirt" istiqomalah semampunya sebagai mana yang diperintahkan, tentu kebebasan dari perintah-perintah kewajiban hanya terjadi ketika ruh terlepas dari jasad, Allah bilang "masuklah kedalam Islam secara menyeluruh" jika bisa, itu lebih baik, istirahat dari yang sunnah boleh, tapi istirahat dari yang wajib tidak, perlu di pahami juga ada balasan-balasan kebaikan bagi para pelaku amal shaleh yang dilakukan, ada juga rukhsah bagi kewajiban karna alasan syar'i seperti sakit atau dalam perjalanan dll, ketika shalat ada keringan dgn kondisi-kondisi itu dengan duduk, berbaring dstnya..
- Ros/Makassar/Universitas
Negeri Makassar
Pertanyaan:
Saat
ini, godaan berbeda dengan jaman dahulu ketika masih kecil. Jika dulu belum
ramai teknologi maka saat ini sebaliknya, hingga hal itu yg seringkali membuat
kita lalai berinteraksi dgn Al-Qur'an dan malah asyik dgn gadget & media
sosial. Mohon tipsnya, agar lebih semangat dlm berinteraksi dgn Al-Qur'an dan
mengurangi melakukan hal yg tidak berfaedah. Jazakumullahu khairan katsiran
Jawaban: Pahami balasan kebaikan terhadap amal yang dilakukan, bahwa Allah tidak melupakan amalan sekecil apapun bahkan ada balasan dan di janjikan balasan, semoga bisa memotivasi, Nabi bersabda: "tanda baiknya islam seseorang adalah meninggalkan apa yg tidak bermanfaat baginya".
- Siti Nurjanah/Jakarta
Pusat/SDN Cempaka Putih
Pertanyaan:
Insya
allah, sudah familier di pendengaran kita bahwasanya Allah tidak akan
memberikan cobaan melebihi batas atau kemampuan hambanya dan sudah familier
juga bahwasanya membaca al-Quran itu dapat menenangkan hati.
Pertanyaan
saya, bagaimana jika kita pada suatu waktu atau suatu titik tertentu merasa
sungguh diberi ujian sangat berat, dan kita merasa sudah tidak mampu menanggung
beban tersebut. Apakah kita berarti tidak meyakini ungkapan di atas tadi? Kita
sudah berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, tapi masih merasa
beban tersebut sungguh melampaui batas kemampuan kita, apakah kita berarti
belum meyakini apa yg di sampaikan dalam al-Qur’an
Jawaban: iya betul Allah bilang "Allah tidak akan memebabankan pada seseorang melainkan sesuai kemampuannya" pahami bahwa kebaikan yang di berikan adalah dari Allah, juga dengan ujian dari Allah, jika mendapat kebaikan berhati hatilah karna ada org yg akan iri, jika di timpa ujian sabarlah karna ujian itu ada batasnya" yg tidak ada batasnya adalah "tidak berputus asa dari rahmat Allah, sudah sampaikah kisah Maryam yang ingin mati dilupakan dalam Al-Qur'an? Tapi Allah menjadikannya kisah yang tidak pernah di lupakan, coba renungi ujian-ujian para Rasul dan org2 terdahulu itu sangat berat, tapi pasti ada balasan rencana Allah yang kita akan meleleh karna cinta pada-Nya, suatu saat nanti.. janji Allah itu pasti, sabarlah semoga Allah kuatkan..
- Intan/Kediri
Pertanyaan:
Izin
bertanya, seperti yang dibahas tadi
terdapat cerita yang mana seorang non muslim masuk islam karena membaca
al-Quran, lalu apakah hidayah itu termasuk mutiara yang dijelaskan dalam al-Quran?
Jawaban: iya hidayah bisa di bilang sebagai mutiara, dan bahkan awal paling baik adalah hidayah, lalu istiqomahlah..
- Indar Dwi
Lestari/Kaltim, Babulu/ITK
Pertanyaan:
Bagaimana
agar kita dapat memahami makna al-Qur'an sesuai bahasa kita,, karena kita tau
bahwa terjemahan al-Qur'an artinya agak susah untuk kita pahami dengan
bahasanya?
Maksudnya
kak memahami artinya secara konteks dan konsep.
Jawaban:
dengan dibaca terjemahannya, namun akan berbeda rasanya ketika membaca ketika
paham bahasa aslinya yaitu bahasa arab itu lebih indah, secara konteks dan
konsep bisa dipahami dgn bahasa indonesia, banyak2 baca dan renungi insyaAllah
akan paham, dan paling penting do'a agar supaya di bukakan pemahaman, namun
sekali lg konteks dan konsep bahasa arab lebih istimewa dan lebih indah, semoga
bisa memahami dgn bahasa aslinya, belajar saja insyaAllah gak sulit ko..
- Elma Triana
Pertanyaan:
Tadi
pemateri ada menyampaikan "Kak kenapa ada 19?"
Selebihnya..
Muhkam (hukum), Mufashhil (pengulangan), 'Ajaba (Ajaib), Balāg (Sampai terus
menerus), Bayān, Tibyān. (Penjelas) perlu penjelasan khusus."
Bolehkah
jelaskan kak maksud dari mufashhil (pengulangan), dan maksud dari perlu
penjelasan khusus itu apa ya kak? Serta, mengapa sifat yang 6 ini tidak
disertakan dengan surah dan ayatnya.
Jawaban:
pengulangan itu afwan salah yang
benar mufashil itu memperinci atau klasifikasi, bahwa Al-Qur'an disifati dgn
perinci/penjelas bagi segala sesuatu tapi poin besarnya saja, adapun perlu
penjelasan khusus karna jika di terjemahkan butuh penjelasan yg agak panjang,
insyaallah dilain kesempatan kita bahas lagi poin lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar