Minggu, 22 November 2020

Makkiyyah dan Madaniyyah

      

         Perlu diketahui bersama bahwa al-Qur'an hadir di tengah masyarakat umat manusia tidak langsung turun 30 juz (Q.S. Al-Isra' : 106, Al-Furqan :32-33) melainkan secara berangsur-angsur, ada yang berpendapat bahwa selama 20 tahun, 23 tahun dan 25 thn. Ikhtilaf ulama tentang berapa tahun lamanya al-Qur'an diturunkan di Mekkah yakni 10, 3, hingga 15 tahun dan ulama sepakat al-Qur'an diturunkan 10 tahun di Madinah. Kebenarakan akan penurunan al-Qur'an di Mekkah adalah 13 tahun tepatnya 2 tahun 5 bulan dan 13 hari.

        Mengenai klasifikasi al-Qur'an tentang Makkiyyah dan Madaniyyah suatu ayat ada 3 pendapat di dalamnya, yaitu:

1. Makkiyyah adalah sebuah ayat yang turun sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah walaupun turunnya bukan di kota Mekkah, sedangkan Madaniyyah adalah ayat yang turun sesudah hijrah ke Madinah walauun turunnya bukan di kota Madinah (yang paling populer dan sharih di kalangan umat muslim)

2. Makkiyyah adalah ayat yang turun di Mekkah walaupun setelah Nabi hijrah dan Madaniyyah dalah ayat yang turun di Madinah.

3. Makkiyyah adalah ayat yang khitabnya ditujukan kepada penduduk Mekkah dan Madaniyyah adalah ayat yang khitabnya ditujukan kepada penduduk Madinah. Ditafsirkan oleh Abdullah Ibn Mas'ud bahwa lafaz "yaa ayyuha al-naas" khitabnya ditujukan kepada penduduk Mekkah dan "yaa ayyuhalldzina amanuu" khitabnya ditujukan kepada penduduk Madinah.


        Urgensi mempelajari Makkiyyah dan Madaniyyah adalah dapat mengetahui sejarah pensyariatan dan waktu ditetapkannya sebuah syariat  islam dan dapat mengetahui nasikh dan mansukh.


        Cara mengetahui sebuah ayat adalah Makkiyyah dan Madaniyyah dengan 2 cara yakni : al-Sima' dan Qiyas. Al-Sima' sesuatu yang didengar melalui riwayat yakni dari Nabi dan Sahabat yang membantu dalam proses penurunan al-Qur'an. Al-Qiyas yakni kaidah pada Ulumul Qur'an tentang Makkiyyah dan Madaniyyah. Ada   kaidah:

1. Dari penafsiran Abdullah Ibn Mas'ud yang berpendapat bahwa seluruh surah yang ada kata yaa ayyuha al-naas merupakan Makkiyyah karrna khitabnya ditujukan untuk umum dengan lafaz umum pula yakni manusia jika dihubungkan dengan sejarah maka kita menemukan sedikiktnya orang yang masuk Islam sebelum nabi hijrah ke Madinah dan ayat yang diawali yaa ayyuhalladzina amanuu merupakan Madaniyyah karena jumlah masyarakat bergama muslim telah banyak dan jauh berkembang pesat dari sebelum hijrahnya Nabi sehingga ayat ini kerap dihubungkan dengan syariat hukum islam karena banyak ayat hukum yang turun di Madinah dan tidak ada satu hukum yang turun di Mekkah melainkan ayat-ayat yang lafaznya berkaitan dengan hukum tapi hukumnya telah dinasakh oleh ayat hukum yang telah turun di Madinah. Namun pendapat ini tidak berlaku secara keseluruhan karena ada 6 tempat di dalam al-Qur'an yang diawali yaa ayyuha al-naas dikategorikan madaniyyah yakni pada Q.S. Al-Baqarah : 21 dan 168, Q.S. Al-Nisa' : 1, 133, 170, 174. Yang perlu digaris bawahi hanyalah mayoritasnya saja.

2. Setiap surah yang diawali huruf muqatthaah adalah Makkiyyah kecuali Al-Baqarah dan Ali Imran

3. Setiap surah yang terdapat lafaz "kalla" termasuk Makkiyyah.

4. Setiap surah yang terdapat lafaz Adam dan Iblis termasuk Makkiyyah kecuali pada surah Al-Baqarah.

5. Setiap surah yang terdapat cerita para nabi dan umat-umat al-Ghabirah (yang kufur) adalah Makkiyyah karena mukhatabnya ditujukan kepada penduduk Mekkah dan terkadang qashas al-anbiya' menceritakan tentang syakhshiyyah al-nabi (kepribadian dari nabi) kecuali Surah Al-Baqarah.

6. Setiap surah yang terdapat ayat sajadah adalah Makkiyyah.

7. Setiap surah yang terdapat pertentangan dengan ahli kitab adalah Madaniyyah.

8. Setiap surah yang disebutkan kewajiban syariat atau batasan adalah Madaniyyah karena hukum Islam dimulai pada saat Nabi Hijrah ke Madinah seperti uasa, zakat, haji, dll.

9. Setiap surah yang disebutkan munafiqun adalah Madaniyyah karena kata munafiqun ini muncul pada saat di Madinah karena mereka berusaha menghancurkan Islam dari dalam sedangkan pada saat di Mekkah secara terang-terangan menolak ajaran Islam dan kecuali pada Surah Al-'Ankabut.

        Adapun Karakteristik pada tema Makkiyah adalah sebagai berikut.

1. Tema tauhid, hari kiamat, bukti risalah, bukti hari kebangkitan, surga neraka dan balasannya, ayat kauniyah, pertentangan dengan kaum musyrikin dengan petunjuk akal yang rasional.

2. Peletakan asas syariat dan keutamaan akhlaq, kejagatan kaum musyrik dalam pertumpahan darah, pembunuhan anak perempuan, memakan harta anak yatim secara zhalim, dan segala sesuatu yang menyangkut kebiasaan buruk orang musyrikin.

3. Cerita para nabi dan umat-umat terdahulu.

4. Ayatnya pendek namun dengan lafaz yang kuat, banyak ta'kid dengan sumpah.

Adapun Karakteristik pada tema Madani adalah sebagai berikut.

1. Penjelasan tentang syariat baik itu hukum, ibadah, muamalah, dll.

2. Perkataan ahli kitab, seruan mereka kepada islam, usaha mereka dalam mengganti kitab-kitab Allah, dan lain sebagainya berkenaan dengan ahli kitab.

3. Berkenaan dengan orang munafik, yakni penjelasan tentang prilaku mereka, mengungkan apa yang disembunyikan mereka, dll.

4. Ayatnya panjang dengan uslub yang menjelaskan dan menetapkan syariat dan tujuannya.


Referensi:

Manna' Al-Qatthan, Mabahits fii Ulum al-Qur'an, Kairo: Maktabah Wahbah.

Muhammad Abdul 'Azhim al-Zarqani, Manahil al-'Irfan fii Ulum al-Qur'an, Beirut: Dar al-Kitab al-'Araby.

Shabhi al-Shalih, Mabahits fii Ulum al-Qur'an, Beirut: Dar al-'Ilmi li al-Malayayn.