Sabtu, 24 Oktober 2020

Q&A al-Qur'an Part 4

1.     Khadijah Humairah/Medan/UIN Malang

Pertanyaan:

Bagaimana cara untuk menghadirkan hati dan perasaan ketika membaca al-Qur’an?

Bagaimana cara memahami ayat al-Qur’an?

Ana sudah coba tapi kok rasanya sulit ya. Apakah ada cara untuk mendekatkan diri kita kepada Al-Qur'an?

Jawaban:

Dengan terus membacanya. Membaca al-Qur'an itu bisa di ibaratkan sebuah saringan yang sedang mencari ikan, mungkin hari ini belum, besok juga belum, bulan depan masih belum, tahun depan tetep belum dapat juga, taukah? Semakin kita rajin.. saringan itu menjadi bersih tanpa noda, mungkin hari ini atau kedepan kita membaca al-Qur'an belum terlihat hasilnya tapi.. ketahuilah semakin banyak membaca semakin hati menjadi bersih, cara terbaiknya dengan terus membacanya, semangaat.

2.     Aisah Wulan Three Asya/Indramayu/STIKES An Nasher Cirebon

Pertanyaan:

Bolehkah kita mengamalkan sesuatu, contoh membaca surat al-Waqiah agar hajat kita terkabul? Karena saya pernah mendengar  bahwa  ikhlas lillahitaala kan  susah  ya.  Jadi  misalkan  niat  awal  untuk hajat kita, terus lama kelamaan jadi ikhlas katanya, bolehkah seperti itu? Apakah benar? Dan satu lagi apakah boleh kita menghafalkan al-Qur’an sendiri tanpa adanya guru?

Jawaban:

Boleh silahkan, disebutnya tawāsul, itu seperti hadist tiga orang pemuda yang terjebak dalam gua lalu dengan berbgai amalan yang pernah dilakukan menjadi dalil untuk meminta supaya pintu di bukakakan. Akan tetapi perlu dipahami juga "apa jika sudah hajatnya terkabul membacanya akan berhenti?"

Ukhti.. hajat itu di dunia apalagi jika bukan keduniaan? Dan melepaskan bacaan al-Qur'an dengan hajat yg sudah dikabulkan itu ruginya berkali kali lipat, kandungan al- Wāqi'ah seperti cerita kenikmatan surga itu berbanding jauh dengan dunia. Boleh bertawasul, tapi lebih baik lagi jika ikhlas..

Boleh, asalkan bacaannya sudah tartil, tapi lebih baik dengan guru selain berkah karna ketemu, akan di koreksi nanti bacaan yang mungkin kita selalu perlu dikoreksi. Semoga terjawab, jangn berhenti ya bacanya, semangat.

 

 

3.     Uzlifatul Kamila Zulfa/Lamongan/UNISDA Lamongan

Pertanyaan:

Saya memiliki kekurangan pada indra pendengaran. Sering sekali saya kurang dengar jelas betul lafaz al-Qur'an yang dilantunkan oleh siapapun. Dan Kyai saya pernah bilang 'jangan sekali-sekali salah tangkap tentang lantunan ayat suci al- Qur'an, karena sangat merugikan diri kita sendiri dan juga yg diri kita ajarkan kepada orang lain atas apa yg diri kita dengarkan.'

Jawaban:

Mengenai orang yang memiliki kekurangan pada pendengaran dan sudah di cek oleh dokter, disarankan memakai alat bantu pendengaran. Dengan alat bantu mungkin pendengaran kita dapat kembali normal dan dapat mendengar dengan jelas apa yang dibaca orang lain dari ayat-ayat Allah Swt.

Mengenai perkataan kyai kakak di atas, itu sudah tepat sekali kak karena al-Qur'an itu penuh dengan mau'izhah dan hikmah di dalamnya bila kita salah tangkap ketika mendengarkan ayat al-Qur'an bisa jadi arti yang kita terima dari ayat al-Qur'an jadi tidak sesuai dengan arti yang tertera pada mushaf al-Qur'an yang ada terjemahannya dan itu memang merugikan kita karena menjadi kesalahfahaman bagi diri kita. Nah, apa yang kita ajarkan melalui pendengaran kita (kajian al-Qur'an atau kajian lainnya) kemudian kita share itu juga bisa menimbulkan kesalahfahaman bagi yang mendengarkan ketika kita mengajarkan ilmu yang kita dapat melalui pendengaran.

Oleh sebab itu kyai kakak berkata 'apa yang kita ajarkan berdasarkan pendengaran' memiliki makna bahwa kekhawatiran kyai terhadap penyebarluasan kesalahfahaman bila kakak sebagai orang yang mengajarkan  memperoleh ilmu pengetahuan dari pendengaran sedangkan pendegaran kakak sedang bermasalah.

 

4.     Salwa/Bogor/SMAIT Taruna Insani

Pertanyaan:

Bagaimana cara memanajemen waktu untuk muroja'ah hafalan agar terjaga dan istiqomah serta bagaimana cara memotivasi diri agar selalu semangat menghafal?

 

Jawaban:

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk manajemen waktu dalam murojaah hafalan. Jumlah hafalan yang di murojaah pun dapat di sesuaikan dengan jumlah hafalan yang di miliki. Misalnya punya hafalan 5 juz maka tergetkan minimal murojaah 1 juz perhari. Kemudian sesuaikan dengan agenda harian kita, adapun waktu terbaik memurojaah hafalan adalah di waktu shalat-shalat sunnah, jika dapat diusahakan maka usahakanlah.

Adapun agar istiqomah dalam memurojaah hafalan adalah niat yang ikhlas, ikhlas menerima amanah berupa hafalan al-quran, jika sudah ikhlas insya allah akan nikmat menunaikan murojaah, penting juga untuk memiliki teman merojaah agar ketika sedang futur ada teman yang mengingatkan, dapat juga ketika kita sadar sedang futur kita meminta nasihat dari pada muhaffiz agar semangat kita kembali tumbuh.

Demikian pula banyak cara yang dapat dilakukan agar senantiasa semangat menghafal seperti mentadabburi keutamaan menghafal al-quran, dan mentadabburi kisah-kisah perjuangan para pengahafal al-quran.

 

5.     Anjani/Cirebon/Pelajar

Pertanyaan:

Bagaimana cara menyemangati diri ketika kita sedang badmood ngafalin Qur'an?

Jawaban:

Jika sedang badmood maka cari dulu akar masalah penyebab badmood, sebab biasanya ada hal lain yang menyebabkan badmood dalam menghafal al-quran. Kemudian cari solusinya agar badmood  sebab tersebut dapat hilang. Jika semangat menghafal hilang maka bisa melakukan tadabbur keutamaan menghafal al-quran, dan mentadabburi kisah-kisah perjuangan para pengahafal al-quran.

 

6.     Safira Alkatirii/Bogor/SMPN 1 DRAMAGA

Pertanyaan:

Bagaimana caranya agar bisa selalu membaca al-Qur'an dimanapun dan kapan pun kak? jazakumullah Khairan khatsiran

Jawaban: ada banyak cara yang bisa dilakukan, diantaranya dengan senantiasa membawa mushaf atau menyediakan aplikasi al-Qur’an di hp. Lalu membuat jadwal membaca, atau target bacaan harian misalnya setiap hari harus membaca 5 halaman. Kemudian disuatu hari kita hendak pergi atau mengikuti suatu kegiatan maka kita perlu merencanakan cara membaca al-Qur’an agar tetap mencapai target. Bisa juga kita membuat alarm di hp agar tidak lupa membaca al-Qur’an. Minta tolong pula diingatkan kepada keluarga atau teman yang sering berinteraksi dengan kita.

 

7.     Tasbita Najma Qaulan Syahida/Garut/MA Miftahul Anwar

Bagaimana cara kita meningkatkan semangat menghafal al-Quran selama di rumah?

Jawaban: Jika keluarga di rumah sama-sama menghafal maka bisa saling menyemangati, jika tidak maka bisa mengikuti berbagai kegiatan online mulai dari seminar sampai kegiatan bimbingan manghafal online agar semangatnya senantiasa terjaga.

 

8.     Arinal Khusnah/Pekalongan/IAIN Pekalongan

Pertanyaan:

Bagaimana jika ketika kita membaca al-Quran, belum sampai akhir nafas kita tidak kuat sehingga bacaan terhenti. Ada yang mengatakan bahwa tidak boleh asal berhenti di tengah ayat, jika ingin berhenti harus menyesuaikan dengan arti ayatnya. Apakah hal itu benar? Jika benar, bagaimana caranya agar kita dapat berhenti (waqaf) dalam membaca al-Quran dengan benar di tengah-tengah ayat?

Jawaban:

Jika waqaf disebabkan nafas tidak sampai maka hal ini termasuk waqaf darurat atau terpaksa, hal ini boleh. Waqaf adalah bentuk ijtihad ulama untuk memudahkan seseorang dalam membaca al-Quran agar tidak salah berhenti. Untuk dapat melakukan waqaf hendaknya kita mengikuti tanda-tanda yang sudah ada di samping itu hendaknya kita terus belajar bahasa Arab dan talaqqi bacaan al-Qur'an ke guru agar dengan itu kita semakin memahami cara me-waqafkan ayat.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar