1. Khadijah Humairah/Medan/UIN Malang
Pertanyaan:
Bagaimana cara untuk
menghadirkan hati dan perasaan ketika membaca al-Qur’an?
Bagaimana cara
memahami ayat al-Qur’an?
Ana sudah coba tapi
kok rasanya sulit ya. Apakah ada cara untuk mendekatkan diri kita kepada
Al-Qur'an?
Jawaban:
Dengan terus membacanya. Membaca al-Qur'an itu bisa di ibaratkan sebuah saringan yang sedang mencari ikan, mungkin hari ini belum, besok juga belum, bulan depan masih belum, tahun depan tetep belum dapat juga, taukah? Semakin kita rajin.. saringan itu menjadi bersih tanpa noda, mungkin hari ini atau kedepan kita membaca al-Qur'an belum terlihat hasilnya tapi.. ketahuilah semakin banyak membaca semakin hati menjadi bersih, cara terbaiknya dengan terus membacanya, semangaat.
2.
Aisah Wulan
Three Asya/Indramayu/STIKES An Nasher Cirebon
Pertanyaan:
Bolehkah kita mengamalkan
sesuatu, contoh
membaca surat al-Waqiah agar hajat kita terkabul? Karena saya pernah mendengar bahwa ikhlas lillahita’ala kan susah
ya. Jadi misalkan niat awal untuk hajat kita, terus lama kelamaan
jadi ikhlas katanya,
bolehkah seperti itu? Apakah benar? Dan satu lagi apakah boleh kita
menghafalkan al-Qur’an sendiri tanpa adanya guru?
Jawaban:
Boleh silahkan, disebutnya
tawāsul, itu seperti hadist tiga orang pemuda yang terjebak dalam gua lalu
dengan berbgai amalan yang pernah dilakukan menjadi dalil untuk meminta
supaya pintu di bukakakan. Akan tetapi perlu
dipahami juga "apa jika sudah hajatnya terkabul membacanya akan
berhenti?"
Ukhti.. hajat itu di dunia
apalagi jika bukan keduniaan? Dan melepaskan bacaan al-Qur'an dengan hajat yg
sudah dikabulkan itu ruginya berkali kali lipat, kandungan al- Wāqi'ah seperti
cerita kenikmatan surga itu berbanding jauh dengan dunia. Boleh bertawasul,
tapi lebih baik lagi jika ikhlas..
Boleh, asalkan bacaannya sudah tartil, tapi lebih baik dengan guru selain berkah karna ketemu, akan di koreksi nanti
bacaan yang mungkin kita selalu perlu dikoreksi. Semoga terjawab, jangn
berhenti ya bacanya, semangat.
3.
Uzlifatul Kamila Zulfa/Lamongan/UNISDA Lamongan
Pertanyaan:
Saya memiliki
kekurangan pada indra pendengaran. Sering sekali saya kurang dengar jelas betul
lafaz al-Qur'an yang dilantunkan oleh siapapun. Dan Kyai saya pernah bilang
'jangan sekali-sekali salah tangkap tentang lantunan ayat suci al- Qur'an, karena
sangat merugikan diri kita sendiri
dan juga yg diri kita ajarkan kepada orang lain atas apa yg diri kita dengarkan.'
Jawaban:
Mengenai
orang yang memiliki kekurangan pada pendengaran dan sudah di cek oleh dokter,
disarankan memakai alat bantu pendengaran. Dengan alat bantu mungkin
pendengaran kita dapat kembali normal dan dapat mendengar dengan jelas apa yang
dibaca orang lain dari ayat-ayat Allah Swt.
Mengenai
perkataan kyai kakak di atas, itu sudah tepat sekali kak karena al-Qur'an itu
penuh dengan mau'izhah dan hikmah di dalamnya bila kita salah tangkap ketika
mendengarkan ayat al-Qur'an bisa jadi arti yang kita terima dari ayat al-Qur'an
jadi tidak sesuai dengan arti yang tertera pada mushaf al-Qur'an yang ada
terjemahannya dan itu memang merugikan kita karena menjadi kesalahfahaman bagi
diri kita. Nah, apa yang kita ajarkan melalui pendengaran kita (kajian
al-Qur'an atau kajian lainnya) kemudian kita share itu juga bisa menimbulkan
kesalahfahaman bagi yang mendengarkan ketika kita mengajarkan ilmu yang kita
dapat melalui pendengaran.
Oleh
sebab itu kyai kakak berkata 'apa yang kita ajarkan berdasarkan pendengaran'
memiliki makna bahwa kekhawatiran kyai terhadap penyebarluasan kesalahfahaman
bila kakak sebagai orang yang mengajarkan
memperoleh ilmu pengetahuan dari pendengaran sedangkan pendegaran kakak
sedang bermasalah.
4.
Salwa/Bogor/SMAIT Taruna Insani
Pertanyaan:
Bagaimana
cara memanajemen waktu untuk muroja'ah hafalan agar terjaga dan istiqomah serta
bagaimana cara memotivasi diri agar selalu semangat menghafal?
Jawaban:
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk manajemen waktu dalam murojaah
hafalan. Jumlah hafalan yang di murojaah pun dapat di sesuaikan dengan jumlah
hafalan yang di miliki. Misalnya punya hafalan 5 juz maka tergetkan minimal
murojaah 1 juz perhari. Kemudian sesuaikan dengan agenda harian kita, adapun
waktu terbaik memurojaah hafalan adalah di waktu shalat-shalat sunnah, jika
dapat diusahakan maka usahakanlah.
Adapun agar istiqomah dalam memurojaah hafalan adalah niat yang ikhlas,
ikhlas menerima amanah berupa hafalan al-quran, jika sudah ikhlas insya allah
akan nikmat menunaikan murojaah, penting juga untuk memiliki teman merojaah
agar ketika sedang futur ada teman yang mengingatkan, dapat juga ketika kita
sadar sedang futur kita meminta nasihat dari pada muhaffiz agar semangat kita
kembali tumbuh.
Demikian pula banyak cara yang dapat
dilakukan agar senantiasa semangat menghafal seperti mentadabburi keutamaan
menghafal al-quran, dan mentadabburi kisah-kisah perjuangan para pengahafal
al-quran.
5.
Anjani/Cirebon/Pelajar
Pertanyaan:
Bagaimana
cara menyemangati diri ketika kita sedang badmood ngafalin Qur'an?
Jawaban:
Jika sedang badmood maka cari dulu akar masalah penyebab badmood,
sebab biasanya ada hal lain yang menyebabkan badmood dalam menghafal
al-quran. Kemudian cari solusinya agar badmood sebab tersebut dapat hilang. Jika semangat
menghafal hilang maka bisa melakukan tadabbur keutamaan menghafal al-quran, dan
mentadabburi kisah-kisah perjuangan para pengahafal al-quran.
6.
Safira Alkatirii/Bogor/SMPN 1 DRAMAGA
Pertanyaan:
Bagaimana
caranya agar bisa selalu membaca al-Qur'an dimanapun dan kapan pun kak?
jazakumullah Khairan khatsiran
Jawaban: ada banyak cara yang bisa dilakukan, diantaranya dengan
senantiasa membawa mushaf atau menyediakan aplikasi al-Qur’an di hp. Lalu
membuat jadwal membaca, atau target bacaan harian misalnya setiap hari harus
membaca 5 halaman. Kemudian disuatu hari kita hendak pergi atau mengikuti suatu
kegiatan maka kita perlu merencanakan cara membaca al-Qur’an agar tetap
mencapai target. Bisa juga kita membuat alarm di hp agar tidak lupa membaca
al-Qur’an. Minta tolong pula diingatkan kepada keluarga atau teman yang sering
berinteraksi dengan kita.
7.
Tasbita Najma Qaulan Syahida/Garut/MA Miftahul
Anwar
Bagaimana
cara kita meningkatkan semangat menghafal al-Quran selama di rumah?
Jawaban: Jika keluarga di rumah sama-sama menghafal maka bisa saling
menyemangati, jika tidak maka bisa mengikuti berbagai kegiatan online mulai
dari seminar sampai kegiatan bimbingan manghafal online agar semangatnya
senantiasa terjaga.
8.
Arinal Khusnah/Pekalongan/IAIN Pekalongan
Pertanyaan:
Bagaimana
jika ketika kita membaca al-Quran, belum sampai akhir nafas kita tidak kuat sehingga
bacaan terhenti. Ada yang mengatakan bahwa tidak boleh asal berhenti di tengah
ayat, jika ingin berhenti harus menyesuaikan dengan arti ayatnya. Apakah hal
itu benar? Jika benar, bagaimana caranya agar kita dapat berhenti (waqaf) dalam
membaca al-Quran dengan benar di tengah-tengah ayat?
Jawaban:
Jika waqaf disebabkan nafas tidak sampai maka hal ini termasuk waqaf
darurat atau terpaksa, hal ini boleh. Waqaf adalah bentuk ijtihad ulama untuk
memudahkan seseorang dalam membaca al-Quran agar tidak salah berhenti. Untuk
dapat melakukan waqaf hendaknya kita mengikuti tanda-tanda yang sudah ada di
samping itu hendaknya kita terus belajar bahasa Arab dan talaqqi bacaan
al-Qur'an ke guru agar dengan itu kita semakin memahami cara me-waqafkan ayat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar