Jumat, 21 Agustus 2020

Muharram (Pengenalan, Peristiwa yang Terjadi, dan Keutamaan)

 Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender hijriah yang dibuat pertama kali oleh Khalifah Umar Ibn Khattab. Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang mulia dari empat bulan mulia lainnya dalam 12 bulan hijriah. Hal ini dapat kita ketahui dalam Q.S. Al-Taubah : 36.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Peristiwa yang terjadi pada Bulan Muharram, antara lain:

1. Hijrahnya Nabi Muhammad SAW.

2. Peristiwa banjir di zaman Nabi Nuh.

3. Nabi Musa dan kaumnya diselamatkan dari Fir’aun dan bala tentaranya.

4. Ka’bah yang menjadi kiblat manusia.

5. Bagi sebagian besar kalangan muslim tradisional, bulan Muharram atau Sura adalah “syahr al-anbiya” (bulan pemilik para nabi) karena berdasarkan kitab-kitab keagamaan, pada bulan itulah peristiwa-peristiwa kenabian dalam lingkup besar terjadi.

6. Peristiwa gugurnya Sayyidina Husein, cucu Rasulullah di Padang Karbala.

Keutamaan Bulan Muraharram dan Puasa ‘Asyura.

1. Muharram salah satu bulan yang mulia berdasarkan firman Allah Q.S. Al-Taubah : 36.

2. Berdasarkan tafsir al-Munir karya Prof. Dr. Wahbah al-Zuhaili menafsirkan pada Q.S. Al-Taubah : 36 bahwa pahala yang berlipat ganda bagi yang melaksanakan amal shaleh, dan dosa yang besar bagi yang mengerjakan keburukan. Dalam Tafsir Jalalayn juga menafsirkan pada Q.S. al-Taubah : 36 bahwa adanya larangan menzhalimi diri sendiri dengan melakukan maksiat karena dosanya lebih besar pada 4 bulan yang dimuliakan.

3. Disunnahkan puasa ‘asyura berdasarkan hafits Nabi saw. “Dahulu Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa Asyura, tatkala puasa Ramadhan diwajibkan, maka bagi siapa yang ingin berpuasa puasalah, dan siapa yang tidak ingin, tidak usah berpuasa” (HR. al-Bukhari No. 2001).

4. Puasa ‘asyura menghapus dosa tahun lalu berdasarkan hadits Nabi saw. “Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura, jawab beliau , ”Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu” (Muslim No. 1162, Tirmidzi No. 752).

5.     Puasa 'asyura adalah puasa yang paling utama setelah puasa ramadhan berdasarkan hadits Nabi “Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah Bulan Allah Muharram, dan sebaik-baik shalat setelah fardhu adalah shalat malam”. (HR. Muslim, bab Keutamaan Puasa Muharram).

Daftar Pustaka

Al-Qur’an al-Karim dan Terjemahannya Kementrian Agama.

Al-Zuhaili, Wahbah. Tafsir al-Munir, al-Maktabah al-Syamilah.

Patin Nurdiani, 2013,“Bulan Sura dalam Perspektif Islam” dalam http://www.iainpurwokerto.ac.id diakses tanggal 21 agustus 2020.

Suyuthi, Jalaluddin. Mahalli, Jalaluddin. "Tafsir Jalalayn", al-Maktabah al-Syamilah.

Syarbini, Amirulloh. Afgandi, Iis Nu'aeni. "Dahsyatnya Puasa Sunah: Kunci Utama Meraih Sukses Dunia dan Akhirat", Bandung: Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar