Minggu, 10 Mei 2020

Mengenal Al-Qur'an secara utuh dengan studi Ulumul Qur'an

Aktivitas masyarakat akhir-akhir ini terlihat begitu mudah memahami teks al-Qur'an. Hanya dengan membaca artinya lalu menafsirkan maknanya. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah mempublikasikan hal tersebut. Padahal, al-Qur'an itu dibangun pada struktur yang kompleks, Puluhan cabang ilmu lahir dari al-Qur'an. Tujuannya tidak lain adalah ikhtiar untuk memahami makna spiritual al-Qur'an yang kemudian akan di implementasikan dalam kehidupan. Ulama kita amat hati-hati ketika berbicara tentang Qur'an sebab mereka paham betul bahwa kitab ini adalah kitab besar sehingga mengkajinya tidak bisa dengan cara kecil. Hal yang juga mengkhawatirkan adalah ketika berbicara ekonomi, tidak ada yang berpendapat kecuali pakar ekonomi, ketika berbicara sains, tidak ada yang berani berpendapat kecuali pakar sains. Namun amat disayangkan, ketika berbicara tentang Agama Islam, semua orang berani berpendapat.
Ilmu agama ini berat. Berat disini maknanya akan ada pertanggungjawaban dunia dan akhirat. Allah jelas telah menyampaikan kepada kita bahwa "Tanyalah kepada ahli ilmu jika kamu tidak mengetahui" (al ayah). Ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan oleh semua orang.
Mencoba kembali pada studi Qur'an, melalui media ini penulis ingin berbagi dan belajar bersama terkait al-Qur'an. Sungguh semua sisi al-Qur'an itu indah, maka mari kita temukan keindahan dari tiap-tiap sisi itu. Dengan cara apa kita mengetahuinya? Dengan cara studi Ulumul Qur'an. Sebab ini adalah pondasi bagi setiap orang yang ingin memahami al-Qur'an secara utuh.
Istilah Ulumul Qur'an terdiri dari dua kata yaitu, ulum dan al-Qur'an. Ulum merupakan bentuk jamak dari kata 'ilm yang berarti ilmu. Dapat dipahami bahwa ulumul Qur'an adalah ilmu-ilmu al-Qur'an. Mencakup di dalamnya mempelajari tentang Makki, Madani, Asbabun Nuzul, Nuzulul Qur'an, Munasabah, Rasm, Qiraat, ilmu tafsir, dan ilmu-ilmu lainnya. Ini adalah salah satu cara membumikan al-Qur'an. Karena yang fokus pada tahsin dan tilawah sudah banyak, yang fokus pada tahfidz juga sudah banyak, yang mengaji tafsir juga sudah banyak tetapi yang mengaji Ulumul Qur'an masih terfokus pada lembaga-lembaga formal. Ini mengakibatkan ulumul qur'an menjadi asing dan tidak memudahkan bagi orang-orang yang fokus pada studi umum untuk mengetahui al-Qur'an secara menyeluruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar